Penerapan Ikhlas Dalam Kehidupan Sehari-hari
بِسْــــــــــــــــمِ
اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Ikhlas
merupakan batasan sifat yang paling tinggi dalam hati, dikarenakan orang ikhlas
akan selalu mengabdikan dirinya dalam kehidupan di jalan Allah. Alangkah indahnya
hidup ini jika kita dapat menerapkan sikap ini dalam kehidupan kita di dunia.
Sayyid Sabiq
merumuskan definisi ikhlas sebagai berikut:
الإِخْلاَصُ , اَنْ يَّقْصُدَ الإِنْسَانُ بِقَوْلِهِ وَ
عَمَلِهِ وَ جِهَادِهِ وَجْهَ اللهِ وَابْتِغَاءَ مَرْضَاتِهِ مِنْ غَيْرِ نَظْرٍ
اِلَى مَغْنَمٍ اَوْ جَاهٍ اَوْ لَقَبٍ اَوْ مَظْهَرٍ اَوْ تَقَدَّ مٍ اَوْ
تَأَخَّرٍ لِيَزْتَفِعَ الْمَرْءَ عَنْ نَقَائِصٍ الاَعْمَالِ وَرَذَائِلِ
الاَخْلاَقِ وَ يَتَّصِلَ مُبَاشِرَةٍ بِااللهِ
“Ikhlas
adalah menyengaja manusia dengan perkataannya, amalnya, dan jihadnya karena
Allah semata-mata dan karena mengharap ridho-Nya. Bukan karena mengharap harta,
pujian, gelar, kemasyhuran, atau maju mundurnya. Amalnya terangkat dari
kekurangan-kekurangan dan terangkat dari akhlak yang tercela dan dengan
demikian ia menemukan kesukaan.”
|
|
Dalam
kerangka yang lebih kecil dalam kehidupan, kita dapat menerapkan sifat ikhlas
ini dalam sebuah perbuatan karena niscaya semua hal yang kita perbuat akan
selalu mendapatkan kemudahan, kelapangan, dan ridho dari Allah. Perbuatan atau
pekerjaan apapun yang tidak didasari keikhlasan akan mudah putus asa, tidak
bisa langgeng, gampang goyah, mudah rapuh, dan hasil dari kerjanya sangat
buruk, kurang memuaskan. Karena ia kerja bukan dorongan hatinya tetapi karena
faktor lain. Bila faktor lain yang diharapkan itu tidak kunjung tiba maka
dengan sendirinya pekerjaannya atau amal ibadahnya itu akan kendur dan berhenti
begitu saja.
Orang-orang
yang melakukan perbuatan dengan didasari keikhlasan, baik urusan pribadinya,
masyarakat, dan agamanya, pasti akan mengundang daya tarik yang hebat,
memperoleh kejutan dan dukungan yang berarti, mendapat bantuan dan dorongan
untuk mencapai cita-citanya. Dengan demikian maka semangatnya berkobar,
kemauannya semakin membakar, dan kesungguhannya semakin menyala-nyala karena
orang yang ikhlas akan sungguh-sungguh dalam melakukan aktifitasnya sehingga ia
akan tekun dengan pekerjaannya agar didapatkan hasil yang sesuai dengan apa
yang menjadi cita-cita dan idamannya.
Begitu juga
sebaliknya, orang-orang yang melakukan pekerjaan apapun tidak dengan ikhlas,
bahkan setiap pekerjaannya dititikberatkan pada suatu keuntungan yang akan
didapatnya dan tidak jelas maka cepat atau lambat aibnya akan terbongkar,
pamrihnya akan diketahui dan orang-orang di sekitarnya akan menghindar, teman
dekatnya akan melupakannya, pembantu maupun pengagum-pengagumnya akan tidak
mengindahkan dirinya lagi, karenanya semangatnya menjadi kendur, kemauan dan
gairahnya semakin lemah, dan akhirnya hati dan jiwanya dihinggapi putus asa.
Maka segala rencana berantakan, usahanya terhenti dan ia menderita kerugian
besar, hidup merasa tanpa suatu harapan dan tujuan yang jelas.
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين
Komentar